Catatan Bougenville untuk suami ku


Bismillah… Untuk suami ku yang selalu setia memberikan support untuk kembali menulis, merangkai hikmah dari setiap jeda diantara kita. Alhamdulillah… hari ini diatas butiran air hujan yang turun dari langit, semoga selalu mengiringi keberkahan atas keluarga kita. Atas ujian yang telah kita lalui bersama, atas segala hal yang tak akan pernah berhenti untukku mencintai mu karena Allah.. 🙂

Kembali terngiang sesaat selepas makan malam bersamamu, Dari sebuah catatan kecil engkau bacakan untukku ” menikah bukan menjadi penghalang untuk berhenti menulis.” “menulis lah sayang..abi rindu tulisan ummi” pinta mu saat itu.

engkau benar sayang…seharusnya tak ada yang berubah dari ku. tak ada yang boleh memaksaku untuk berhenti menulis. apapun dan bagaimanapun kesibukanku seharusnya menjadi ide untukku menulis. dan tulisan ini aku persembahkan khusus untuk mu sebagai rasa terimakasih ku padamu telah menjadi mitra yang baik untukku, mengajari ku untuk terus berbenah diri menjadi seorang istri yang sholihah. amiin… 🙂

Terimakasih sayang.. telah memberiku inspirasi yang besar dalam keluarga kita. aku berharap engkau selalu menjadi cahaya untuk keluarga kita dan umat ini. amiin… 🙂 yang tak akan pernah lelah mengajariku tentang makna keindahan yang belum pernah aku tahu bagaimana maknanya. bahwa keindahan bukan hanya mengeja tentang tawa dan suka, tetapi dalam indah pun ada tangis dan duka. menjadi pengingat ku akan berartinya dirimu dalam kehidupan ku. menjadi cahaya ku yang akan selalu terang untukku.

Terimakasih sayang atas segala cinta dan kasih sayangmu..aku persembahkan catatan kecil ini untuk mu.. . Catatan Bougenville untuk mu 🙂

Dipelataran rumah kecil kita, aku melihat bunga bougenville bermerkaran satu persatu. cantik sekali, tampak basah oleh air hujan. Jika saja ia bisa bicara dalam bahasa manusia, ia pasti akan mengatakan kepada kita “aku akan menjadi saksi untuk mu, ketika dipagi hari didepan pintu rumah, saat engkau mencium tangannya sembari mengucapkan pesan singkat “hati-hati dirumah ya sayang…” kemudian ketika di sore hari sembari mengucapkan salam engkau berteriak kecil “abi pulang sayang…” 

kadang canda tawa itu pun mengajakku untuk selalu berdoa atas kebahagiaan yang ingin engkau rangkai bersamanya, atau kadang terdengar pula oleh ku nasehat berharga mu untukknya yang tak pernah lelah engkau berikan, meski harus engkau ulang kembali. aku mendoakan mu untuk kebahagiaan rumah kecil ini. amiin…

tak hanya berhenti disana, aku menyaksikan bagaimana engkau menjadi pemimpin keluarga kecil ini, saat ujian terberat yang pernah engkau lalui. dan bahkan tetesan air mata yang tak pernah engkau tampakkan dihadapannya. aku melihat mu.. bagaimana tetesan airmata itu jatuh dalam sujudmu 😀 😀 😀

tetapi engkau cukup tegar menjalaninya..bahkan Allah segera menjawab doamu dan memberikan pertolongan. engkau masih ingat bukan bagaimana ujian materi yang Allah uji kan kepadamu??? mungkin itu saat-saat kondisi sulit yang pernah engkau lalui bersamanya. aku bangga padamu..engkau tetap berdiri dan melanjutkan perjalanan yang melelahkan ini. rahmat Allah tercurah selalu untuk mu… untuk keluarga yang engkau pimpin.. selalu lah bersinar untuk mencintainya karena Allah…. 😀

 

2 thoughts on “Catatan Bougenville untuk suami ku”

  1. suami yang mengerti istri…….so swettt moga jadi pasangan sejati seumur hidup ya mbak

    salam kenal…..jangan lupa klik web ku ya

Leave a comment