Untuk perenungan kita, terutama untuk perenungan ku menjadi seorang hamba Allah, sekaligus sebagai istri dan semoga Allah anugerahi gelar ibu padaku untuk membina dan mendidik seorang anak kelak..amiin 😀
Sebenarnya kejadian ini sudah berlangsung sekitar satu bulan yang lalu, saat saya dan suami hendak pulang dari bersilahturahmi ke rumah seorang ikhwah yang rumah nya jauh dari kota manokwari papua barat. rumah beliau berada di daerah transmigrasi yang sudah cukup ramai susanana kotanya. jika menggunakan kendaraan motor kurang lebih perjalanan dapat ditempuh sekitar 1,5 jam dari kota.
Ditengah perjalanan pulang kami menyempatkan diri untuk istirahat sejenak di sebuah warung makan. setelah memesan menu makan siang, kemudian kami memilih dimana kami akan duduk..karena siang itu suasana warung makan cukup ramai, dan kami tidak punya pilihan lain untuk memilih kursi dimana kami akan duduk. hanya tersisa satu meja kosong dibagian tengah ruangan. akhirnya..mau ga mau kami pun langsung meletakkan barang bawaan diatas meja. sambil menarik nafas sejenak untuk mengurangi rasa letih yang kami rasakan siang itu, tidak sengaja saya melirik kiri kanan meja yang telah berisi orang-orang yang akan bersiap menyantap hidangan makan siang mereka. ada satu keunikan yang belum pernah saya temui sebelumnya, baik dijogja maupun di kalimantan daerah kelahiran saya.
Tampak, sekeluarga nasrani yang taat sedang berdoa bersama sebelum mereka menyicipi hidangannya. Subhanallah…saya terharu sekaligus kagum pada mereka. saya terharu dan kagum bukan pada sosok mereka. tetapi pada ruh-ruh religiusitas yang mereka bangun kepada keluarganya. cermin keluarga yang harmonis..indah sekali…kemudian saya katakan kepada suami saya waktu itu ” subhanallah ya bi..lihat mereka betapa khusyuk nya berdoa..berharap pada Tuhan mereka akan keberkahan makanan dan mungkin juga tersellip doa untuk keberkahan keluarga mereka” mata saya berkaca-kaca disini…( hehehehe melo tenan 😀 )
Lalu bagaimana dengan kita??? bagaimana dengan sosok keluarga muslim??? barangkali ini bisa menjadi perenungan untuk sosok keluarga seorang muslim.. tidak jarang dari kita melakukan makan bersama tetapi tidak diiringi dengan doa bersama. atau barangkali kita melaksanakan sholat lima waktu, tetapi tidak diiringi dengan sholat berjamaah dalam keluarga. padahal Islam telah mengajarkannya, bahkan kita punya contoh teladan yang mulia yaitu Rosulullah saw. Ya..barangkali ini ada dalam lingkungan keluarga kita.yang mengaku bahwa kita adalah muslim..
Semenjak itu, satu pelajaran yang sangat berharga untukku..diatas minimnya ilmu dalam membina keluarga yang sakinah mawaddah marahmah..semoga pengalaman ini menjadikan kita untuk memberanikan diri menjadi cermin keluarga muslim..menunjukkan identitas kita sebagai keluarga muslim yang sangat layak untuk menjadi teladan bagi sesama.. menunjukkan identitas keluarga muslim ditengah hiruk pikuk pada kaum mayoritas disini..ditanah papua..
Allah berkahi Ya Robb…